Azure storage services
Azure storage accounts
Azure Storage Account menyediakan namespace unik untuk data Azure Storage Anda, yang dapat diakses secara global melalui HTTP atau HTTPS. Data dalam akun ini aman, tersedia tinggi, tahan lama, dan sangat fleksibel.
Jenis Storage Account dan Opsi Redundansi
Saat membuat storage account, kita dapat memilih jenis akun yang menentukan layanan penyimpanan, opsi redundansi, dan kasus penggunaannya.
Opsi Redundansi:
-
Locally Redundant Storage (LRS) : Menyimpan tiga salinan data dalam satu wilayah Azure.
-
Zone-Redundant Storage (ZRS) : Menyimpan data di beberapa zona dalam satu wilayah.
-
Geo-Redundant Storage (GRS) : Menyimpan data di dua wilayah Azure berbeda (primary dan secondary).
-
Read-Access Geo-Redundant Storage (RA-GRS) : Sama seperti GRS, tetapi memungkinkan akses baca ke secondary region.
-
Geo-Zone-Redundant Storage (GZRS) : Kombinasi ZRS dan GRS untuk daya tahan maksimal.
-
Read-Access Geo-Zone-Redundant Storage (RA-GZRS) : GZRS dengan akses baca ke secondary region.
Storage Account Endpoints
Setiap Azure Storage Account memiliki namespace unik. Nama akun harus:
- 3-24 karakter
- Hanya huruf kecil dan angka
- Unik di seluruh Azure

Azure storage redundancy
Azure Storage selalu menyimpan beberapa salinan data untuk melindungi dari kegagalan perangkat keras, gangguan jaringan, pemadaman listrik, dan bencana alam. Redundansi memastikan ketersediaan dan daya tahan data, bahkan saat terjadi kegagalan.
1. Memilih Opsi Redundansi
Saat memilih opsi redundansi, pertimbangkan:
- Bagaimana data direplikasi dalam primary region.
- Apakah data direplikasi ke secondary region yang jauh secara geografis.
- Apakah aplikasi memerlukan akses baca ke data di secondary region saat primary region tidak tersedia.
2. Redundansi di primary region
Setiap akun Azure Storage secara otomatis menyimpan tiga salinan data dalam primary region.
a. Locally Redundant Storage (LRS)
- Menyimpan 3 salinan data dalam satu data center di primary region.
- Daya tahan 99,999999999% (11 sembilan) per tahun.
- Biaya terendah tetapi rentan terhadap bencana yang memengaruhi seluruh data center.
b. Zone-Redundant Storage (ZRS)
- Menyimpan 3 salinan data di 3 zona ketersediaan dalam primary region.
- Daya tahan 99,9999999999% (12 sembilan) per tahun.
- Lebih aman daripada LRS, tetap tersedia meskipun satu zona gagal.
- Direkomendasikan untuk aplikasi yang memerlukan ketersediaan tinggi.
3. Redundansi di secondary region
Untuk daya tahan lebih tinggi, data dapat direplikasi ke secondary region ratusan mil dari primary region.
a. Geo-Redundant Storage (GRS)
- Menyimpan 3 salinan data di primary region (LRS) dan mereplikasi ke secondary region (LRS) secara asinkron.
- Daya tahan 99,99999999999999% (16 sembilan) per tahun.
- secondary region hanya bisa diakses setelah failover.
b. Geo-Zone-Redundant Storage (GZRS)
- Menggabungkan ZRS di primary region dengan replikasi LRS di secondary region.
- Memberikan ketersediaan tinggi + perlindungan terhadap bencana regional.
- Cocok untuk aplikasi dengan kebutuhan konsistensi, daya tahan, dan performa maksimal.
4. Akses Baca ke secondary region
Secara default, data di secondary region tidak dapat dibaca atau ditulis hingga terjadi failover.
- Read-Access Geo-Redundant Storage (RA-GRS) → Membuka akses baca ke data di secondary region.
- Read-Access Geo-Zone-Redundant Storage (RA-GZRS) → Sama seperti RA-GRS tetapi menggunakan GZRS.
Catatan Penting: Karena replikasi ke secondary region bersifat asinkron, ada kemungkinan kehilangan data jika primary region gagal sebelum replikasi selesai.
- LRS → Paling murah, hanya melindungi dari kegagalan perangkat keras.
- ZRS → Melindungi dari kegagalan zona dalam primary region.
- GRS & GZRS → Melindungi dari bencana regional dengan replikasi ke secondary region.
- RA-GRS & RA-GZRS → Memungkinkan akses baca ke secondary region sebelum failover.
Opsi mana yang terbaik tergantung pada biaya, ketersediaan, dan Business Continuity and Disaster Recovery (BCDR).
Azure storage services
Platform Azure Storage mencakup layanan data berikut:
- Azure Blobs: Penyimpanan objek yang sangat fleksibel untuk teks dan data biner. Juga mendukung analiis big data melalui Data Lake Storage Gen2.
- Azure Files: Berbagi file yang dikelola untuk penerapan di cloud atau on-premises.
- Azure Queues: Penyimpanan pesan untuk komunikasi yang andal antar komponen aplikasi.
- Azure Disks: Volume penyimpanan berbasis blok untuk VM Azure.
- Azure Tables: Opsi tabel NoSQL untuk data terstruktur dan non-relasional.
Manfaat Azure Storage
Azure Storage menawarkan manfaat berikut bagi pengembang aplikasi dan profesional IT:
- Tahan lama dan sangat tersedia: Redundansi memastikan data aman meskipun terjadi kegagalan perangkat keras sementara. Replikasi data antar data center atau wilayah geografis juga tersedia.
- Aman: Semua data dalam akun penyimpanan Azure dienkripsi. Pengguna memiliki kontrol akses yang detail.
- Fleksibel: Dirancang untuk menangani pertumbuhan data yang sangat besar.
- Dikelola sepenuhnya: Microsoft menangani pemeliharaan perangkat keras, pembaruan, dan perbaikan kritis.
- Dapat diakses secara global: Data dapat diakses melalui HTTP atau HTTPS secara global, dengan dukungan berbagai bahasa pemrograman seperti .NET, Java, Python, Node.js, dll.
Azure Blobs
Azure Blob Storage adalah solusi penyimpanan objek berbasis cloud yang dapat menangani data dalam jumlah besar seperti teks atau data biner.
Kasus penggunaan utama Blob Storage:
- Menyediakan gambar atau dokumen langsung ke browser.
- Penyimpanan file untuk akses terdistribusi.
- Streaming video dan audio.
- Penyimpanan untuk pencadangan, pemulihan bencana, dan pengarsipan.
- Penyimpanan data untuk analitik baik di lokasi atau di Azure.
Tingkat Penyimpanan Azure Blob Azure menawarkan beberapa tingkat penyimpanan berdasarkan frekuensi akses dan durasi penyimpanan:
- Hot: Untuk data yang sering diakses (misalnya gambar untuk situs web).
- Cool: Untuk data yang jarang diakses (minimal 30 hari).
- Cold: Untuk data yang sangat jarang diakses (minimal 90 hari).
- Archive: Untuk penyimpanan jangka panjang (minimal 180 hari).
Azure Files
Azure File Storage menyediakan berbagi file yang sepenuhnya dikelola di cloud menggunakan protokol SMB (Server Message Block) atau NFS (Network File System).
Keuntungan utama Azure Files:
- Akses Bersama: Dapat menggantikan file share lokal tanpa perlu perubahan kompatibilitas aplikasi.
- Dikelola sepenuhnya: Tidak perlu menangani pemeliharaan perangkat keras atau OS.
- Scripting & Tools: Bisa dikelola melalui Azure Portal, PowerShell, CLI, dan Azure Storage Explorer.
- Ketahanan tinggi: Dibangun agar selalu tersedia tanpa gangguan dari kegagalan perangkat keras lokal.
Azure Queues
Azure Queue Storage adalah layanan penyimpanan pesan yang mendukung jumlah pesan dalam jumlah besar (hingga jutaan).
- Digunakan untuk mengatur antrian tugas secara asinkron.
- Setiap pesan dapat berukuran hingga 64 KB.
- Dapat dikombinasikan dengan Azure Functions untuk mengeksekusi tugas otomatis setelah pesan diterima.
Azure Disks
Azure Disk Storage adalah volume penyimpanan berbasis blok yang dikelola Azure untuk VM Azure. Keunggulannya dibandingkan disk fisik adalah ketahanan yang lebih tinggi dan ketersediaan lebih baik.
Azure Tables
Azure Table Storage adalah penyimpanan NoSQL untuk data terstruktur dalam jumlah besar. Ini memungkinkan autentikasi dari dalam maupun luar Azure, sehingga ideal untuk solusi hybrid atau multicloud.
Azure data migration options
1. Azure Migrate
Azure Migrate adalah layanan yang membantu migrasi dari lingkungan lokal ke Azure. Fungsinya sebagai pusat kendali untuk menilai dan mengelola migrasi data center lokal ke cloud.
- Platform Migrasi: Satu portal untuk memulai, menjalankan, dan melacak proses migrasi.
- Beragam Tools Migrasi: Termasuk penilaian dan migrasi server serta integrasi dengan layanan Azure lainnya.
- Penilaian dan Migrasi Infrastruktur: Memungkinkan evaluasi serta pemindahan server dan database ke Azure.
Tools Terintegrasi di Azure Migrate:
- Azure Migrate: Discovery & Assessment – Menilai kesiapan server fisik atau virtual (VMware, Hyper-V) sebelum migrasi.
- Azure Migrate: Server Migration – Migrasikan VM lokal (VMware, Hyper-V, dan server fisik) ke Azure.
- Data Migration Assistant – Tools untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi kendala sebelum migrasi SQL Server.
- Azure Database Migration Service – Memindahkan database SQL Server ke Azure SQL Database atau Azure SQL Managed Instance.
- Azure App Service Migration Assistant – Menilai kesiapan dan melakukan migrasi untuk aplikasi .NET dan PHP ke Azure App Service.
2. Azure Data Box
Azure Data Box adalah layanan migrasi fisik yang memungkinkan transfer data dalam jumlah besar ke Azure dengan cepat dan aman.
- Kapasitas penyimpanan hingga 80 TB dalam satu perangkat.
- Transfer offline untuk menghindari keterbatasan jaringan atau kecepatan internet yang rendah.
- Dikirim dan dikembalikan secara fisik, dengan enkripsi dan proteksi keamanan tingkat tinggi.
Kasus Penggunaan Azure Data Box:
- Migrasi Sekali Pakai – Memindahkan data dalam jumlah besar ke Azure, seperti perpustakaan media atau database historis untuk analisis.
- Transfer Awal dalam Skala Besar – Memulai transfer besar menggunakan Data Box, kemudian melanjutkan dengan transfer jaringan.
- Pengiriman Berkala – Digunakan untuk data besar yang dihasilkan secara berkala, misalnya dari pusat riset atau manufaktur.
- Pemulihan Bencana – Memulihkan data dari Azure ke lokasi lokal dengan cepat dalam situasi darurat.
- Persyaratan Keamanan – Ketika perlu mengekspor data dari Azure karena peraturan pemerintah atau persyaratan keamanan.
- Migrasi Balik atau ke Cloud Lain – Mengekspor data dari Azure ke penyimpanan lokal atau penyedia cloud lain.
Setelah data dikirim ke Azure, perangkat Data Box akan dibersihkan sesuai standar keamanan NIST 800-88r1 untuk memastikan keamanan data pengguna.
Azure menawarkan dua pendekatan migrasi data utama:
- Azure Migrate untuk migrasi online dan real-time dengan evaluasi serta pemindahan otomatis.
- Azure Data Box untuk transfer data skala besar secara offline dengan perangkat fisik.
Azure file movement options
Selain migrasi skala besar menggunakan Azure Migrate dan Azure Data Box, Azure menyediakan beberapa tools untuk memindahkan atau berinteraksi dengan file individu atau kelompok file kecil, seperti:
1. AzCopy
- Tools baris perintah untuk menyalin blob atau file ke/dari akun penyimpanan Azure.
- Bisa digunakan untuk unggah, unduh, menyalin, dan sinkronisasi file.
- Mendukung transfer antar akun penyimpanan maupun antar cloud.
Catatan: Sinkronisasi hanya satu arah — AzCopy hanya menyalin dari sumber ke tujuan tanpa memperbarui metadata atau timestamp dua arah.
2. Azure Storage Explorer
- Aplikasi GUI (grafis) untuk mengelola file dan blob dalam akun penyimpanan Azure.
- Tersedia di Windows, macOS, dan Linux.
- Memanfaatkan AzCopy untuk transfer file.
- Bisa digunakan untuk unggah, unduh, atau memindahkan file antar akun penyimpanan.
3. Azure File Sync
- Memungkinkan Anda menyentralisasi file share di Azure Files, tetapi tetap menjaga fleksibilitas dan kompatibilitas Windows File Server.
- Bi-directional Sync otomatis antara server lokal dan Azure Files.
- Mendukung berbagai protokol Windows Server seperti SMB, NFS, dan FTPS.
- Memungkinkan cloud tiering, di mana file yang sering diakses disimpan lokal, sementara yang jarang diakses tetap di cloud.
- Jika server lokal rusak, Anda bisa memulihkan data dengan cepat dengan menginstal ulang Azure File Sync pada server baru di datacenter yang sama.
- AzCopy cocok untuk pengguna yang nyaman dengan perintah CLI dan butuh transfer file cepat.
- Azure Storage Explorer cocok untuk pengguna yang lebih suka antarmuka grafis.
- Azure File Sync sangat berguna untuk organisasi yang ingin menghubungkan file server lokal dengan Azure Files secara otomatis.