Fitur dan tools pada Azure Cloud untuk managing dan deploying Azure resources
Tools
Untuk mengelola lingkungan Azure secara efektif, Microsoft menyediakan beberapa tools yang bisa kamu gunakan sesuai dengan preferensi atau kebutuhan kamu:
1. Azure Portal : Portal berbasis web dengan UI grafis untuk mengelola semua resources Azure.
Fitur Utama:
- Buat dan kelola resource secara visual
- Pantau penggunaan dan performa layanan
- Buat dashboard kustom
- Akses langsung tanpa install — hanya butuh browser!
Kelebihan: Cocok untuk pemula atau siapa pun yang ingin bekerja secara visual.
2. Azure Cloud Shell : Shell berbasis browser di dalam Azure Portal yang mendukung:
- Azure PowerShell
- Azure CLI (Bash)
Fitur Utama: -Tidak perlu instalasi lokal
- Otomatis terhubung ke akun Azure kamu
- Simpan file/script di Azure Files
- Akses cepat: Klik ikon Cloud Shell di bagian atas Azure Portal
3. Azure PowerShell : Tool berbasis PowerShell untuk manajemen Azure lewat skrip atau baris perintah (cmdlet).
Fungsi:
- Automasi deployment
- Setup dan maintenance infrastruktur
- Cocok untuk pengguna Windows dan script berbasis PowerShell
- Tersedia di: Windows, macOS, Linux, dan Azure Cloud Shell
4. Azure CLI: Tool berbasis Bash dengan fungsi yang mirip dengan Azure PowerShell, tetapi menggunakan sintaks Bash.
Fungsi:
- Manajemen resource via perintah baris
- Cocok untuk pengguna Linux/macOS atau yang terbiasa dengan Bash
- Tersedia di: Windows, macOS, Linux, dan Cloud Shell
Konklusi

Azure Arc
Azure Arc adalah solusi dari Microsoft untuk mengelola lingkungan hybrid dan multi-cloud secara terpusat dan konsisten, seolah-olah semua resources tersebut berada di dalam Azure.
Ketika kita memiliki resource lokal (on-premises) atau resource di cloud lain (seperti AWS atau Google Cloud), Azure Arc memungkinkan kita menghubungkan dan mengelola resource tersebut melalui Azure Resource Manager (ARM).
Manfaat Azure Arc
- Menyatukan pengelolaan resource dari berbagai tempat (on-prem, multi-cloud) ke dalam satu platform manajemen yaitu Azure.
- Memproyeksikan resource non-Azure ke dalam Azure sehingga bisa dikelola seperti resource Azure.
- Menggunakan tools dan layanan Azure yang sudah familiar, seperti Azure Policy, Azure Monitor, dan Security Center—untuk semua resource, tidak peduli di mana mereka berada.
- Menggabungkan pendekatan IT tradisional (ITOps) dengan praktik DevOps, sehingga cocok untuk berbagai jenis tim dan organisasi.
- Mendefinisikan custom locations di atas cluster Kubernetes yang diaktifkan Azure Arc, untuk pengelolaan yang lebih fleksibel.
Saat ini, Azure Arc mendukung pengelolaan beberapa jenis resource yang berada di luar Azure, antara lain:
- Server fisik (on-premises atau cloud lain)
- Kubernetes clusters
- Azure Data Services (seperti Azure SQL Managed Instance, PostgreSQL Hyperscale)
- SQL Server
- Virtual Machines (dalam versi preview)
Azure Resouces Manager
Azure Resource Manager (ARM) adalah layanan manajemen dan penyebaran (deployment) untuk resources di Azure. ARM menjadi lapisan pengelola yang menangani semua permintaan yang dikirim melalui portal Azure, CLI, PowerShell, SDK, atau API.
Saat kita membuat, menghapus, atau memperbarui resource di Azure—semua permintaan itu diproses melalui ARM.
Manfaat Utama ARM:
- Mengelola infrastruktur secara deklaratif menggunakan template
- Mengelompokkan resource dalam satu paket agar lebih mudah dikelola
- Menyebarkan ulang (redeploy) dengan hasil yang konsisten
- Menentukan dependensi antar resource agar urutan deployment tepat
- Mengatur akses (RBAC) dan menandai resource (tagging) untuk manajemen dan penghitungan biaya
- Memantau biaya berdasarkan tag atau kelompok resources
ARM Template ARM Template adalah file JSON yang mendeskripsikan infrastruktur secara deklaratif. Kita cukup menyatakan apa yang ingin dibuat, dan Azure akan menangani bagaimana proses pembuatannya.
Keuntungan ARM Template

Bicep
Bicep adalah bahasa yang lebih sederhana dan ringkas dibandingkan template ARM JSON. Sama-sama deklaratif, tetapi lebih mudah dibaca dan ditulis.
Keunggulan Bicep:
- Sintaks lebih simpel dan bersih
- Dukungan penuh semua tipe resource Azure
- Idempoten – bisa dideploy berkali-kali dan hasil tetap sama
- Modularitas tinggi – bisa dibuat menjadi blok kode yang reusable
Infrastructure as Code (IaC) Dengan pendekatan Infrastructure as Code, kita dapat:
- Mengelola infrastruktur dengan kode
- Menyimpan versi di Git
- Mengotomatiskan proses deployment
- Mengurangi kesalahan manual